Renunganku.

Entah berapa kali aku mengadu pada cermin di sudut kamar.
Tak mampu ku hitung berapa tetes air mata yang telah membasahi pipiku.
Dulu aku tak begini.
Ya, aku tak begini.
Mungkin lebih parah, atau sekarang yang lebih parah?
Bayangan itu sering muncul tiba-tiba.
Tragisnya, aku tak mampu berbuat apa-apa selain menerima sesak yang ku rasakan.
Aku menyesal.
Tapi sesunggunya aku tak tahu apa yang sebenarnya aku sesali.
Pantaskah aku untuk menyesal?
Haruskah ku terima lembar hitam itu?
Aku merasa berbeda.
Aku merasa semua berubah.
Aku dan dunia tak lagi sama. Tak lagi menyatu.
Tunggu.
Sejak kapan dunia dan aku menjadi satu?

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible

1 komentar: