Home
Archive for
2015
Entah
berapa kali aku mengadu pada cermin di sudut kamar.
Tak
mampu ku hitung berapa tetes air mata yang telah membasahi pipiku.
Dulu
aku tak begini.
Ya,
aku tak begini.
Mungkin
lebih parah, atau sekarang yang lebih parah?
Bayangan
itu sering muncul tiba-tiba.
Tragisnya,
aku tak mampu berbuat apa-apa selain menerima sesak yang ku rasakan.
Aku
menyesal.
Tapi
sesunggunya aku tak tahu apa yang sebenarnya aku sesali.
Pantaskah
aku untuk menyesal?
Haruskah
ku terima lembar hitam itu?
Aku
merasa berbeda.
Aku
merasa semua berubah.
Aku
dan dunia tak lagi sama. Tak lagi menyatu.
Tunggu.
Sejak
kapan dunia dan aku menjadi satu?
Langganan:
Postingan
(
Atom
)