af.
Home Archive for 2013
Apa yang sudah kamu lakukan sehingga orang lain bisa bangga dengan kamu?
Apa yang sudah terjadi sehingga orang lain bisa kecewa dengan perbuatanmu?
Apa yang sudah kamu lakukan untuk orang lain secara sukarela?
Apa yang sudah kamu korbankan untuk orang yang menyayangimu?
Apa yang sebenarnya ada pada diri kamu?
Mengapa kamu membuat mereka marah?
Mengapa kamu membuat mereka malu?
Mengapa kamu membuat mereka kecewa?
Mengapa kamu membuat mereka benci?
Sadarkah, kamu belum seberapa
Kamu itu kecil, kamu bukan apa-apa
Kamu gak pantas meminta lebih
Dibanding dengan mereka yang udah memberi dan menolong kamu setiap saat
Tunjukan, balas kebaikan mereka dengan hal yang baik pula
Jangan jatuhkan mereka, buat mereka bangga
Kamu bisa bersinar, lawan musuh yang ada pada dirimu sendiri
Hantam jiwa yang sakit itu, jangan biarkan mereka menguasaimu

Yakin bahwa kamu bisa, Yakin bahwa kamu ada untuk jadi pemenang

Dengan bakat bisa mengerjakan apa yang kita sukai, dan dengan kegeniusan bisa mengerjakan apa yang kita kerjakan -Jean Ingres.
Punya mimpi itu ditancapkan dalam hati, diyakinkan dengan semangat, dan diperjuangin dengan usaha bukan untuk disia-siakan.
Menjadi ikan kecil di kolam yang besar, atau
Menjadi ikan besar di kolam yang kecil?
A: Susah emang, buat ngejalanin hal positive yang sesuai kayak di otak kita. Gak bisa sejalan. Selalu banyak godaannya.
B: Justru disitu keseruannya.
A: Kok bisa?
B: Kalau lo bisa ngelawan hasrat buruk yang ada pada diri lo. Berarti lo hebat.
A: Tapi susah bagi gue. Taukan sifat manusia kayak apa..
B: Gue tahu itu. Emang susah. Tapi, lo juga harus tetep berusaha. Berusaha lebih baik mulai dari hal-hal kecil yang nantinya bakal jadi kebiasaan.
A: Pasti lama.
B: Tergantung. Kalau niatan dari lo sendiri lemah, emang lama.Tapi kalau niatan lo kuat, gue yakin bisa cepet. Inget, semua perubahan pasti ada proses. Didalam proses ada waktunya, dan semua ini harus dilakukan dengan kesabaran. Baru setelah semua hal ini terlewati, lo bakal bisa ngejalanin hal positive sesuai yang ada pada benak lo.  

A: Terkadang untuk sebagian manusia terlalu mementingkan kehidupan di dunia. Pada kenyataannya, kita tidak seharusnya memperkaya materi demi kepuasan yang nantinya akan percuma. Dan justru sebaiknya, memperbanyak amal perbuatan yang benar-benar dilakukan. Demi menabung di kehidupan akhirat nanti.
B: Lha lo sendiri ngapain cuma ngomong doang? Udah lo buktiin?
A: Justru dengan gue ngingetin semua ini ke elo, secara gak langsung gue juga sedang melakukan amalan baik. Ya gak?
B: Maksud lo?
A: Gini.. Ketika seseorang mencoba mengingatkan terhadap orang lain untuk beramal baik. Secara singkatnya dengan hal kecil saja, seperti mengingatkan, seseungguhnya kita juga udah beramal. So, apalagi yang lo tunggu!
B: Jujur, gue agak bingung denger penjelasan lo. Intinya lo mau bilang kan, kalau selagi kita bisa melakukan amalan baik dengan mudah, kenapa enggak?
A: Yup, bener! Kita gak boleh terlalu mudah tergiur sama godaan dunia yang sifatnya sementara ini. Setelah ajal menjemput, kita bisa uring-uringan kalau gak punya tabungan yang cukup. Dan lo taulah akibatnya apa..
B: Neraka jahanam bakal menyambut lo dengan.. ah, yang pasti gue bakal pastiin hal itu gak akan terjadi. Semoga Tuhan selalu menyertai kita dimana pun dan kapan pun. Amien!
http://fuckyeahabstract.tumblr.com/
           Entahlah, aku tak tahu harus memulainya dari mana, aku pun tak sadar akan apa yang sedang ku pikirkan. Segalanya sama, segalanya menjadi satu. Ya, satu kesatuan yang abstrak.
            Ku pandang dari jendela ke halaman tengah rumahku. Tercium bau khas dari tanah yang telah terhujani. Terbayang olehku sebuah pepatah  “atmosfer hujan selalu mampu membawa seseorang berkelana ke masa lalu.” –Prisca Prismasari dalam novelnya ‘Éclair: Pagi Terakhir di Rusia. Mungkin, kalimat itu bisa sedikit menggambarkan apa yang sedang ku alami. Yah, jika diartikan dalam kamus anak remaja (porsi gaulnya) adalah ksbb atau kelingan seng biyen-biyen atau keinget yang dahulu dahulu dan galau.
            Mengapa harus selalu hujan yang disebut-sebut sebagai lambang kegalauan? Bukankah hujan itu berkah? Entahlah, aku tak tahu dan tak mau tahu asal-usulnya. Padahal nyatanya, sekarang aku masih diam melamunkan tentang diriku sendiri. Terdengar aneh? Memang! Inilah aku, inilah jati diriku, dan inilah duniaku. Ketika sedang termenung, aku selalu membayangkan hal-hal yang tak masuk diakal dan berfikir bagaimana jika ini terjadi? atau mengapa hal ini bisa terjadi? atau seharusnya dahulu aku tak melakukannya!
Sering Aku merasa semuanya salah. Aku sudah mencoba untuk tak terlalu memikirkannya. Namun apa daya, rasanya halusinasiku selalu mampu menguasai pikiranku. Aku selalu ingin menjadi seseorang yang berada pada dunia seperti khayalanku, tapi.. kau tahu sendiri bukan, mana ada manusia yang mengatur takdirnya sendiri? Konyol. 
Aku adalah orang yang mudah iri akan sesuatu, walaupun kebutuhanku sudah terpenuhi dengan baik. Aku ingin membenarkan sebuah pepatah, yang tak salah isinya adalah suatu nasehat: Janganlah ada rasa iri pada dirimu sendiri, karena sesungguhnya iri hanya akan membawa kehancuran pada diri sendiri.Sangat menyentuh, namun susah ku lakukan. Aku ini masih remaja, tepatnya masih siswi Sekolah Menengah Pertama, jadi bisa dibilang pengalamanku bukanlah apa-apa di mata orang dewasa. Banyak hal baru yang kutemukan dan kupelajari sejak masuk Sekolah Menengah Pertama. Pastinya, aku merasa lebih matang daripada jaman ku masih ingusan dulu. Aku bertemu dengan banyak teman baru yang sifatnya bermacam-macam, ada yang baik, sangat baik, menjengkelkan, pemarah, dan sebagainya. Hal itu lumayan bisa ku maklumi, karena di dunia ini tidak ada yang namanya manusia sempurna. Aku juga mengalami banyak masalah (ingat, tidak selalu masalah itu buruk). mulai dari mengikuti berbagai lomba yang ujung-ujungnya membuatku selalu khawatir, atau bertengkar dengan teman karena masalah sepele, sering kehabisan waktu tidur untuk mengerjakan tugas sekolah, berlomba dengan nafsu yang selalu ingin ini itu, dan sebagainya.     
            Ini agak menyimpang dari topic, aku hanya ingin membicarakan masalah iri. Eh, malah berbicara ngalur-ngidul. Sering aku menggerutu dalam hati: mengapa aku tak bisa seperti dia? Mengapa harus selalu dia yang mendapatkan segalanya? Mengapa aku harus seperti ini? Mengapa dia?! Mengapa? Biasanya, setelah itu (dalam jangka hitungan menit) aku akan mengoreksi diriku dan membuat janji-janji yang.. entahlah, aku mampu membayarnya atau tidak. 
Aku juga orang yang takut akan masa depan. Takut karena aku masih bingung kelak untuk kedepannya, akan jadi seperti apa aku? Apa akan jadi sukses? Atau biasa? Atau bahkan.. luar biasa sukses? Aku tak mau mencuri-curi kesempatan untuk mengintip celah pintu masa depan itu. Aku akan membiarkannya menjadi sesuatu yang misterius tanpa ku ketahui. Yang kutahu, aku hanya perlu belajar, berusaha, bangkit, menghilangkan segala kejelekanku, berpositif thinking, terus beribadah dan sukses. Atau bisa disimpulkan.. aku akan berusaha melakukannya dengan kerja keras!
Langganan: Postingan ( Atom )

TIK TOK


Instagram

Blog Archive

  • ▼  13 (7)
    • ►  10 (6)
      • Abstrak.
      • Percakapan 1
      • Percakapan 2
      • Menjadi ikan kecil di kolam yang besar, atau Menja...
      • Punya mimpi itu ditancapkan dalam hati, diyakinkan...
      • Dengan bakat bisa mengerjakan apa yang kita sukai,...
    • ▼  12 (1)
      • Hal apa yang udah kamu perbuat sehingga orang lain...
  • ►  14 (3)
    • ►  11 (1)
    • ►  12 (2)
  • ►  15 (6)
    • ►  5 (1)
    • ►  6 (2)
    • ►  8 (2)
    • ►  12 (1)
  • ►  16 (1)
    • ►  7 (1)
Diberdayakan oleh Blogger.
Copyright 2014 af..
Designed by OddThemes